Thursday, December 26, 2013

Kyoogoku Tamekane (Fujiwara Tamekane)

So good evening ladies and gentlemen, tonight in this mid night i'd like to give some explanation about Japanese poetry, his name was Kyoogoku Tamekane and also known as Fujiwara Tamekane. Actually i searched for him because of my tasks in college and found him a lil bit interesting, so if you guys wanna make some papers about him here are some material you can use. If you put the source, it'll be lovely. Enjoy :)
btw it's Indonesian, and some are a lil bit hard to understand, because i'm not good at translating haha

Kyoogoku Tamekane atau dikenal juga sebagai Fujiwara no Tamekane hidup dari tahun 1254-1322. Ia adalah seorang penyair, seorang pejabat di istana kekaisaran Kaisar Fushimi, dan birokrat senior yang dari Kejendralan Kamakura.

the dude

Tamekane adalah cucu dari penyair Fujiwara no Tameie.  Di Imperial Daijo-kan, ia naik ke peringkat Chūnagon dan Dainagon. Tamekane adalah cucu dari Fujiwara no Teika dan mempunyai kepribadian yang sangat keras. Hidupnya dulu sangat menyedihkan dan Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di pengasingan. Pada 1298, ia dibuang ke Pulau Sado. Kemudian, pengasingan ini telah dimodifikasi menjadi tempat pembuangan di provinsi Tosa.
Setelah ditinggal kakeknya, terjadi perpecahan diantara pengikutnya. Beberapa orang menganggap bahwa saat ini adalah waktu yang konservatif untuk meniru. Mereka menyebut diri sebagai Golongan Nijoo.
Kyoogoku Tamekane dan pengikutnya menganggap bahwa golongan Teika lebih unggul. Namun pada akhirnya, golongan Nijoo-lah yang unggul karena koneksi politik mereka dan menguasai “the final ten imperial poetic anthologies” atau Sepuluh Final Antologi Puisi Kekaisaran.
Kyoogoku Tamekane terus menerus ditekan, namun Ia tetap merasa bahwa Ia benar. Walaupun Ia disebut orang yang mudah marah dan keras kepala, namun karya-karyanya dianggap sebagai karya yang sangat unggul dari kalangan Nijoo. Dia adalah orang yang sangat sensitif dan emosional. Karya-karyanya mencerminkan bahwa Ia sangat mencintai keindahan alam, dan Ia sering menggabungkan keindahan alam dengan perasaan manusia. Puisi-puisinya sangat berpengaruh namun tidak dihormati seperti seharusnya dikarenakan sifatnya yang tidak mau kalah dari lawan yang sesungguhnya jauh lebih kuat darinya.
Salah satu judul karyanya adalah The Gyokuyō Wakashū (玉 叶 和 歌集 atau "Koleksi Daun Permata") adalah antologi waka pada kekaisaran Jepang. Karya itu diselesaikan di suatu tempat antara tahun 1313 dan tahun 1314, dua atau tiga tahun setelah Pensiunan Kaisar Fushimi pertama memerintahkan sekitar tahun 1311. Gyokuyō Wakashū ini juga disusun atas perintah kaisar Fushimi.
Antologi ini disusun oleh Fujiwara no Tamekane, juga dikenal sebagai Kyoogoku Tamekane, yang berasal dari Fujiwara no Teika. Ini cabang dari dinasti penyair bersekutu dengan Reizei liberal muda daripada tua Nijoo konservatif.
Karya ini terdiri dari dua puluh jilid yang berisi 2.796 puisi. Ini dan Fuga Wakashū akan menjadi satu-satunya antologi Imperial disusun oleh baik Ryogoku liberal atau Reizei liberal.
Kyoogoku Tamekane merupakan pelopor penggunaan gaya bahasa Man Yooshuu, namun walaupun demikian dia tetap mengindahkan kaidah-kaidah dan gaya yang ada dalam kumpulan pantun Shinkokinshuu.

Beberapa potongan puisi milik Kyoogoku Tamekane:

梅(うめ)の花紅(はなべに)にほう夕暮(ゆうぐ)れに柳靡(やなぎなび)きて春雨(はるさめ)ぞ降(ふ)る
京極為兼

Menyala terang berwarna merah tua,
Bunga-bunga plum itu menggugah minatku.
Membengkokkan dan hasilnya,
Pohon itu mengayun ke depan dan ke belakang
Di malam saat musim semi tiba.

枝(えだ)にもる朝日(あさひ)の影(かげ)のすくなさに涼(すず)しさふかき竹(たけ)のおくかな
京極為兼

Sinar matahari pagi
Yang merembes hanya sedikit
Membuat sangat sejuk
Bila berada
Di hutan bambu ini

浪(なみ)のうへにうつる夕日(ゆうひ)の影(かげ)はあれど遠(とおし)つ小島(こじま)は色暮(いろく)れにけり
京極為兼

Sinar matahari yang semakin menyusut
Terpancar di deburan ombak,
Disana ada sebuah bayangan,
Tapi, pulau nun jauh itu
Telah ditelan kegelapan.

and this last part is the famous
おりおりのこれやかぎりもいくおもいそのあわれおばしるひともなし

time after time we have thought each rendezvous would be our final. those beautiful sad moments no one else can ever know.

Tuesday, November 19, 2013

27th of October 2013

Having my high school friends visit my campus, and being at the japanese literature stand @ PEF Unpad, just one out of many things that I do now. Wish I could save all the memories on the image, but I don't think I could.







look @ the names




Wednesday, October 23, 2013

Palembang へ 行った とき

Last Ied Adha, I got a chance to visit my mom's hometown, Palembang. Actually, I supposed to go there on last Ied Fitr, but that time it was impossible, so we, me and my family decided to go there on Ied Adha. Unfortunately, because of several things, only I and my mom whose finally go. And I got the chance to enjoy the beauty of Palembang, for almost a week.

it is only the inside view of the bus, but i think it's unique because you can see there are a lot of decorations. They play loud musics too

the outstanding Ampera bridge


With this, you can travel along Musi river and visit several places

a traditional boat, you can travel with it, too

a riverside restaurant


closer look of Ampera bridge
Benteng Kuto Besak or BKB. It was a fort back then, now it is utilized by KORPRI
front gateway of BKB

night view of Ampera bridge

There are a lot of other photos, but it was a little bit broken so I only posted these. Hope I can go back there again in the near future! cheerio xx


Tuesday, October 8, 2013

some-not-thing part II

Iya, luka itu datang lagi. Saat aku bertemu mereka lagi. Sebenarnya bukan salah mereka, ini semua salahku. apa yang sudah ku lakukan selama hampir 19 tahun ini? Apakah aku hanya membuang waktuku untuk bersenang-senang? Tentu tidak, namun akhir-akhir ini aku merasa, hal itu agak sedikit mempunyai porsi yang lebih banyak dari yang seharusnya. Buktinya? orang yang menempuh tahun yang sama denganku, saat ini sudah jauh dariku. Iya, aku iri. Iya. Boleh kan, iri kepada orang yang memang jauh lebih baik dari kita? Aku tak ingin menjelekkannya juga kok. Aku iri, aku ingin seperti mereka, apakah aku bisa?

Saturday, October 5, 2013

Bunka Kouryuu

Good day mate! sebenarnya udah lama banget mau nulis tentang ini, tapi ga pernah ada waktu.. dan sekarang malah ada waktu padahal tugas menumpuk:p

Bunka kouryuu adalah acara perpisahan untuk melepas kembali para mahasiswa/i yang pernah datang ke universitas gue. Jadi gini awalnya, kampus gue melaksanakan pertukaran pelajar dari Jepang ke Indonesia, selain mereka melihata bagaimana cara belajar di Indonesia, mereka juga mengajar di beberapa mata kuliah. Tapi hanya satu kali pertemuan, karena waktu mereka hanya 2 minggu. Dan setelah mereka selesai, sebelum pulang 'dilepas' dulu dengan bunka kouryuu ini. Alhamdulillah kampus gue sudah dua kali kedatangan mahasiswa/i dari Jepang, dan semuanya dari Waseda University. Kedatangan yang pertama gue udah agak lupa, sekitar pertengahan 2013 kalo ga salah. Sebenernya mau nulis, tapi ya tadi ga ada waktu hehe jadilah sekarang pas mereka datang lagi, digabung aja. Walaupun beda orang dan beda cerita sih....

Bunka Kouryuu Season I
inti acaranya pertukaran budaya, di awal kami yang mengenalkan budaya Indonesia ke mahasiswa Jepang, di akhir sebaliknya. Kami mempersembahkan baju-baju khas Indonesia, kalau mereka membuka stand-stand, dari stand mainan, makanan, shuuji (kesenian lukis khas Jepang) dll.

Watanabe-san. Idola Indonesia, eh maksudnya idola anak sasjep haha


chocobi! kalo yang nonton shinchan pasti tau snack ini. Rasanya kayak snack coklat biasa, cuma beda asal aja

lupa namanya siapa, tapi sensei yang kebagian ngajar di kelas gue ini pas awal pernah bikin sakit hati karena ga mau foto bareng </3 tapi akhirnya dapet :D

Sakai-san kalo ga salah, salah satu sensei yang masuk ke kelas gue




yukata, baju khas jepang




  Bunka kouryuu Season II
Sama dengan Season I sih intinya, cuma beda yang kami tampilkan dan stand-standnya aja. Kami menampilkan tari jaipong, dan mereka membuka stand mainan, nail art, Waseda University, shuuji, dll.

sambutan dari hiroya-san. dia kebagian ngajar di kelas gue, dan suka agnes monica.

sumo taikai

jaipong



bacanya 'shodo", kaligrafi Jepang

stand waseda univ.

stand mainan


nari-yang-lebih-kayak-senam-skj


ini nih yang namanya shuuji












stand nail art, fyi itu jari gue :D

Mereka mungkin ga akan ingat satu persatu, karena gue juga begitu. Tapi kenangan dan momen-momen itu berharga banget, Alhamdulillah gue bisa merasakannya. Lain kali, gue yang akan nyamperin kalian! :p